Dulu hidup bergelimang harta, artis lawas idola Soekarno ini jatuh miskin dan tragis hidupnya
Siapa mengenal sosok Titin Sumarni? Ya mungkin banyak di antara generasi sekarang tidak mengenal wanita ini. Dia adalah artis lawas terkenal di era tahun 1950an.
Titin Sumarni yang merupakan artis tercantik di eranya ini adalah salah satu artis yang digemari oleh presiden pertama Indonesia Soekarno.
Namun, kisah Titin Sumarni bisa dibilang sangat tragis. Bagaimana tidak, saat terkenal menjadi artis dan hidup kaya raya bergelimang harta, namun Titin Sumarni harus meninggal dunia dengan kondisi mengenaskan dan hidup melarat.Dikutip dari Youtube Berita Tanah Air, Titin Sumarni yang bernama lengkap Raden Ajeng Titi Sumarni lahir di Surabaya, Jawa Timur, pada 28 Desember 1930, di zaman kolonial Belanda.
"Meskipun lahir di Surabaya, tapi dia pindah ke Tasikmalaya. Dan pada tahun 1950an, Titin Sumarni menjadi artis yang banyak digemari, bahkan disebut-sebut, Presiden Soekarno pun mengidolakan wanita cantik tersebut," bunyi narator dalam video dikutip Hops.ID pada Rabu 20 Desember 2023.
Tercatat sepanjang hidupnya, Titin Sumarni membintangi film pertamanya berjudul "Putri Solo" pada tahun 1953. Karena film itulah, nama Titin Sumarni laris manis di industri film Indonesia pada saat itu.
Namun yang mengejutkan, setelah menjadi artis terkenal dan banyak membintangi berbagai judul film terlaris,Titin Sumarni justru mengalami nasib mengenaskan. Tidak sebanding dengan karirnya menjadi artis, kisah rumah tangga Titin Sumarni berakhir dengan kesengsaraan.
Dikutip dari buku karangan Lingga Wisnu berjudul "Rahasia Hidup RA Titin Sumarni", Titin Sumarni diketahui bercerai dengan seorang pria bernama Mustari.
Dan setelah bercerai, Titin Sumarni menikah lagi dengan pengusaha kaya raya asal Sulawesi Utara bernama, Saerang.
"Tapi bukannya bahagia, justru pernikahan tersebut awal dari kehancuran Titin Sumarni. Ya, Titin Sumarni bercerai untuk kedua kalinya," tulis buku tersebut.
Tidak hanya sampai di situ saja penderitaan Titin Sumarni. Titin Sumarni pun mengidap penyaki keras. Akibat sakit keras yang dideritanya, Titin Sumarni yang dulu mempunyai harta melimpah mendadak menjadi melarat karena uangnya habis untuk biaya berobat.
"Untuk dapat bertahan hidup saja, Titin Sumarni harus meminta belas kasihan orang. Hal itu tidak sebanding saat Titin Simarni yang ngetop dulu, ketika mempunyai banyak uang, rumah, dan mobil.
Namun kisah lain Titin Sumarni tersebut pernah dituliskan sebuah surat kabar Indonesia. Dia pernah ditemukan berjalan tanpa alas kaki dan dalam kondisi depresi di jalanan kota Bandung pada 7 Agustus 1959.
Dikutip dari Harian Selecta, sang artis disebut-sebut depresi lantaran gagal menggugat pengusaha Muhammad Jahja Ali yang diklaimnya sebagai ayah dari anak yang dikandungnya.
"Titin Sumarni pun dirawat seorang tukang becak di Cianjur. Kemudian dia diserahkan kepada seorang dukun bernama Mamah Atjeng di Bandung," tulis surat kabar tersebut.
Hingga suatu hari, Titin Sukarni bertemu wartawan bernama Hajat Tatos Kusuma, yang membantunya masu ke RS Advent. Seminggu di rumah sakit, kondisi Titin Sumarni perlahan membaik.
Namun sayang, pada tanggal 13 Mei 1966, Titin Sumarni meninggal dunia. Kematian mendadaknyua membuat publik curiga, apalagi Benjamin K Supit, dokter yang menanganinya mengaku jika Titin Sumarni sempat makan makanan dari luar.
Dari hasil pemeriksaan, Supit mengatakan, jika Titin Sumarni meninggal akibat keracunan makanan, Namun, tak sampai 12 jam, sang dokter melihat pernyataan dari kepolisian merilis pernyataan resmi soal kematian Titin Sumarni.
"Sebab kematian Titin Sumarni bukan karena kecarunan tapi akibat komplikasi antara penyakit lama yang dideritanya dengan serangan buang air terus menerus," tulis Harian Selecta pada 13 Juni 1966.(hops.id)